Takdir yang Aneh

 Tanggal 31 Oktober identik dengan perayaan Halloween di seluruh penjuruh dunia. Tapi aku lebih memilih bermalam minggu di lapangan rampal acara Suryanation Motorland. Passionku di dunia motor baru aku tekuni semenjak kuliah karena
memang baru ini aku memiliki waktu untuk ini.

Sepulang dari kuliah, aku langsung menuju kerampal jam 4 sore. Awalnya memang senidirian, tapi gak disangka-sangka ada seorang kakek-kakek sekitar 60 tahunan 'menggeret' aku dan sepedaku ke stand JBI chapter Malang.

Tentang otomotif aku masih dibilang buta. Pengalaman touring, Kota Sidoarjo saja yang pernah aku datangi. Tetapi, kakek yang akrab di panggil Mbah Tawar ini, menunujukan 3 motor Freeflow Kustom Kulturnya yang di lombakan, tidak berhenti menceritakan pengalaman touringnya, dan mengenalkanku satu-persatu ke anggota JBI yang rata-rata memakai jaket jeans dan rantai di dompetnya ala-ala pengendara motor gedhe dengan suara mesin yang menggelegar.

Dari kejauhan terdengar suara mesin dari motor-motor gedhe yang ternyata tujuannya adalah stand JBI chapter Malang juga. Ternyata mereka adalah komunitas JBI chapter Banyuwangi yang datang ke acara Suryanation Motorland dan mununggu hari ini untuk berkumpul disini. Semua tersenyum dan menyambut aku sebagai tamu yang tak diundang tapi diharap-harapkan untuk menjadi bagian dari keluarga JBI malang ini.

Semua mengenalkanku dunia otomotif motor, keseruhan, keluarga, touring, menghargai seni motor, kewajiban dan hak sebagai pelajar yang baik dan menggunakan masa muda dalam hal baik seperti menyalurkan hobby di kegiatan-kegiatan JBI ini. Tidak lupa si Coro yang selalu dibangga-banggakan Mbah Tawar karena memang keunikannya. Coro adalah Honda 70 yang disulap jadi Kustom Kultur antik dan anti meanstream, karena pedal giginya di design penggunaannya menggunakan tangan.

Tidak lupa juga dengan duo rambut kibas nyentrik ala 80an dari anggota JBI ini. Bener-bener ngangenin gaya dan rambutnya.

Bonus foto bersama pak RT JBI.